6 Gaya Hijab yang Sebaiknya Tidak Diterapkan Lagi di 2016


Gaya hijab masa kini cenderung mengikuti tren fashion yang sedang bergulir namun dalam versi modest. Meski demikian, fashion hijab juga memiliki alur modenya sendiri. Jika tiga atau empat tahun lalu yang cenderung heboh dan colorful, dua tahun belakangan ini terlihat semakin simpel serta minimalis.

Tren hijab tahun ini diprediksi kian simpel hanya dengan satu atau dua padanan warna saja. Gaya hijab tumpuk dan tabrak warna telah lama ditinggalkan. Tidak hanya itu, ada beberapa cara pengaplikasian busana yang juga tak lagi eksis di 2016. Apa saja?

1. Tabrak Warna


Perpaduan tabrak warna sudah mulai ditinggalkan sejak 2014 meski masih ada beberapa hijabers yang menerapkannya. Di 2016, gaya tabrak warna sebaiknya ditinggalkan. Mengintip karya desainer busana muslim Indonesia di panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2016, warna-warna solid seperti hitam dan putih yang akan berjaya tahun ini. Sederetan desainer hijab populer seperti Irna Mutiara, Restu Anggraini, Zaskia Sungkar, hingga Dian Pelangi mewarnai koleksi mereka dengan nuansa putih.

2. Crop Top

Crop top akan kehilangan pamornya di 2016. Karena potongan busana yang semakin simpel dan longgar, crop top tidak lagi diminati oleh hijabers Indonesia. Oversized outerwear dan vest panjang akan menyemarakkan gaya busana wanita berhijab di 2016. Hal itu juga dipengaruhi dengan tren busana clean cut untuk mendapatkan gaya yang elegan.

3. Tumpuk Rok dan Celana

Gaya hijab dengan menumpuk rok mini dan celana panjang atau legging ramai dipakai hijabers di 2013 lalu. Seiring berjalannya waktu, gaya tersebut mulai ditinggalkan. Memasuki 2016, penerapan kedua bawahan ini dianggap merepotkan. Kini wanita berhijab menyukai tampilan yang praktis. Tak heran bila gaya kerudung segitiga dengan satu jarum pentul serta jilbab instan akan mendominasi tren hijab tahun ini.

4. Busana yang Fit

Kini busana longgar lebih diminati wanita berhijab Indonesia. Para hijabers juga mulai meninggalkan busana yang fit di tubuh karena tidak ingin terkesan ketat. Justru sebaliknya, hijabers lebih menyukai tampilan elegan dengan memakai celana berpotongan lebar atau rok panjang.

5. Jilbab yang Eksentrik

Gaya jilbab yang tren di 2016 semakin simpel dengan menggunakan kerudung paris atau mengaplikasikannya seperti wanita Turki. Gaya jilbab eksentrik dengan tambahan beragam headpiece, bando, atau aksesori berukuran besar sebaiknya ditinggalkan di 2016.

6. Sporty

Bila 2015 marak dengan setelan busana sporty untuk dipakai sehari-hari, tren ini sebaiknya tidak diterapkan lagi di 2016. Sejak akhir tahun lalu, gaya hijab yang diminati lebih elegan baik untuk wanita yang suka tampil feminin atau maskulin. Potongan kemeja, celana palazzo, dan beragam outerwear panjang telah meramaikan fashion muslim Indonesia di penghujung 2015. Penerapan celana jogger dan sneakers juga sudah jarang terlihat dan sebaiknya tidak lagi diaplikasikan di tahun ini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "6 Gaya Hijab yang Sebaiknya Tidak Diterapkan Lagi di 2016"

Post a Comment