Mengapa ular masih bisa mematok meski kepalanya terputus?


Ular derik dikenal sebagai salah satu ular paling berbahaya. Racunnya mampu menghancurkan sel kulit dan menyebabkan rasa sakit dan luka parah bila tidak segera ditangani. Selain itu, tahukah Anda bila ular derik masih bisa mematok meski kepalanya terpenggal?

Ya, buktinya bisa dilihat di video National Geographic yang diunggah channel Stagg Evehart di YouTube ini. Di video tersebut terlihat ular derik tidak mau pergi dari sebuah rumah. Karena dianggap berbahaya, maka pria pemilik rumah itu memutuskan untuk membunuhnya dengan memenggal kepala si ular dengan sekop.

Tapi apa yang terjadi, hanya beberapa detik pasca putus dari badan, si kepala ular derik itu seolah-olah bangkit kembali dan berusaha mematok manusia yang ada di sekitarnya. Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Ternyata berdasarkan penelitian, ular, khususnya ular berbisa seperti kobra atau derik mempunyai sistem saraf unik yang tetap aktif meski si ular sudah mati selama berjam-jam.

Lebih jelasnya, sesaat setelah ular ini mati, sel saraf otak akan terbuka dan mengirimkan ion ke saraf lain bagian tubuh yang masih tersambung dengan otak. Pelepasan ion ini membuat bagian-bagian tubuh yang tersambung mampu melakukan gerakan reflek, salah satunya adalah gigitan. Tidak ketinggalan, di gigitan terakhirnya itu, racun yang disuntikkan bisa lebih banyak.

Oleh sebab itu, banyak pakar ular yang menyarankan untuk memanggil pawang bila menemukan ular berbisa untuk penanganan yang lebih aman. Bila terpaksa membunuh, sebaiknya ular segera dipindahkan menggunakan alat seperti tongkat, tidak dengan anggota tubuh seperti tangan atau kaki.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengapa ular masih bisa mematok meski kepalanya terputus?"

Post a Comment