Kisah Inspiratif Ketulusan Seorang Wildan sebagai Pelajar Pemulung Pencari Nafkah Keluarga

Usia Wildan Muammar masih sangat muda, 16 tahun. Remaja usia tersebut lazimnya banyak 
menghabiskan dengan berkegiatan. Namun tidak bagi Wildan.

Selepas pulang sekolah, Wildan justru mengangkut sebuah karung. Memulung barang-barang di sekitar tempat tinggalnya di Jalan Dewi Sartika Gang Gabus RT/RW 02/06, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Aktivitas ini harus dilakoni lantaran sang ayah menderita lumpuh dan tidak lagi bisa bekerja. Sementara ibunya telah lama meninggal.
"Bapak saya bernama Mustofa, dia mengalami kelumpuhan kaki sejak 2009 lalu. Sedangkan ibu sudah meninggal sejak bapak keluar dari rumah sakit," ujar Wildan.

Mustofa divonis menderita Tuberchulosis (TBC) Tulang dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Penyakit itu kemudian menyerang syaraf tulang Mustofa dan menyebabkan kelumpuhan pada kaki.

Mengetahui sang ayah tidak bisa lagi bekerja, Wildan harus turun tangan. Pelajar kelas 1 SMK Panglima Jayakarta Kranji memutuskan memulung untuk menghidupi keluarganya.
Wildan selalu mengawali hari dengan berangkat sekolah menempuh jarak 3,5 kilometer dari tempat tinggalnya menggunakan sepeda. Usai sekolah, Wildan langsung pulang dan mulai memulung.

Dalam satu bulan, Wildan mendapat uang sebesar Rp750.000 dari hasil memulung. Uang itu merupakan iuran sampah warga yang dikumpulkan Ketua RT dan dibayarkan kepada Wildan.
Wildan lalu menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan hidup keluarganya, juga untuk membiayai sekolahnya.

"Daripada saya ngemis, lebih baik saya bantu warga dengan memulung sampah-sampahnya. Alhamdulillah, setiap bulan dikasih sama Pak RT Rp750.000. Cukup tidak cukup sebenarnya," kata Wildan. Dream.co.id

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Inspiratif Ketulusan Seorang Wildan sebagai Pelajar Pemulung Pencari Nafkah Keluarga"

Post a Comment