Mengontrol kelahiran bayi tak hanya dilakukan oleh masyarakat modern, tetapi telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Seiring dengan waktu, metode pengendalian kelahiran modern juga mengalami peningkatan dalam hal keamanan dan keefektifannya, salah satunya dengan mengonsumsi pil kontrasepsi. Namun, beberapa orang masih khawatir untuk melanjutkan pengonsumsian pil kontrasepsi. Ini karena mereka memandang bahwa mengonsumsi pil kontrasepsi sebelum dan setelah hamil dapat menyebabkan beberapa risiko pada janin.
Pil kontrasepsi terkadang emang mendatangkan risiko kecil, tetapi cacat lahir selama kehamilan tampaknya tak menjadi salah satu bagian dari risiko tersebut. Hal tersebut disimpulkan melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health yang bekerjasama dengan Statens Serum Institut, Denmark. Para peneliti Harvard menemukan bahwa menggunakan pengendali kelahiran sebelum dan setelah hamil ternyata tidak memengaruhi risiko cacat lahir.
Para peneliti mengungkapkan bahwa wanita hamil yang telah menghentikan pengonsumsian pil kontrasepsi atau masih mengonsumsinya saat telah hamil (biasanya karena wanita tersebut belum mengetahui bahwa dirinya hamil) penting untuk mengetahui bahwa pil tersebut tidak berisiko membuat bayinya mengalami cacat lahir.
Para peneliti menemukan bahwa sekitar 20% dari wanita hamil yang diperiksa tidak pernah menggunakan pil kontrasepsi,66% berhenti menggunakan mereka 3 bulan sebelum hamil, dan 8% dari mereka berhenti menggunakan kontrasepsi dalam waktu 3 bulan setelah hamil. Peneliti menemukan bahwa prevalensi cacat lahir terjadi secara konsisten di antara semua kelompok tersebut. Ii menunjukkan bahwa alat kontrasepsi tidak memberikan kontribusi pada risiko cacat lahir.
0 Response to "Ternyata, pil kontrasepsi tak sebabkan anak lahir cacat"
Post a Comment