inilah Faktanya kenapa matematika banyak di benci orang

Banyak orang yang menganggap matematika adalah salah satu pelajaran yang paling susah dan membosankan.

Anggapan itu memang tidak sepenuhnya benar, apalagi jika kamu tipe orang yang cinta mati dengan pelajaran ini. Karena berkat matematika, kamu bisa menghitung uang dan memperkirakan potongan harga diskon, iya kan?


Namun bagi orang yang kurang suka dengan matematika, mata pelajaran ini dianggap momok, mimpi buruk, dan bikin frustrasi. Imbasnya, mereka akan malas-malasan belajar dan akhirnya mendapatkan nilai yang jelek. Tapi kalau matematika itu mudah, kenapa banyak anak yang kurang menyukai pelajaran ini?

Yap, ada beberapa faktor yang menyebabkan pelajaran ini 'beda' dengan pelajaran lain. Untuk bisa menguasai matematika, kamu harus punya logika yang kuat, punya strategi atau rumus tepat, serta sikap dan mental pantang menyerah. Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (24/10), berikut 10 alasan kenapa pelajaran matematika dibenci banyak orang.

1. Guru yang membosankan


Matematika adalah pelajaran angka. Jika seorang guru hanya terpaku pada angka dan rumus baku, maka jalannya proses belajar akan terasa membosankan. Kalau sudah begini, siswa akan bosan, ngantuk, dan tak lagi fokus pada pelajaran.

Apalagi saat sekolah dasar (SD) dulu, satu guru mengajarkan banyak pelajaran, salah satunya matematika. Jika guru tersebut juga kurang suka matematika, bisa dipastikan suasana pembelajaran akan terasa membosankan. Padahal masa-masa SD adalah tahapan dasar untuk membentuk pondasi pola pikir dalam memandang suatu pelajaran.

2. Jawabannya sudah jelas: Kalau nggak SALAH, ya BENAR!


Aturan main pelajaran matematika sangat sederhana, kalau nggak salah ya benar. Meskipun kamu sudah menjabarkannya dengan rumus canggih dan penjelasan panjang lebar, tapi kalau jawaban akhirmu salah, maka ya salah.

Berbeda dengan pelajaran lain, jawaban kamu mungkin bisa ditolerir dan dianggap benar meski terdapat sejumlah kesalahan. Pelajaran Bahasa Indonesia misalnya, karena jawabanmu panjang lebar, kamu mungkin akan dapat poin kendati jawaban yang kamu berikan sebenarnya salah.

3. Tidak ada jalan ceritanya, yang ada hanya angka dan angka

Setiap orang suka bercerita. Apalagi jika kisah itu bagus, pasti banyak orang yang mau mendengarkannya. Namun seringkali guru matematika tidak menambahkan cerita ketika sedang mengajar. Alhasil, matematika terasa membosankan.

Membangun cerita ketika sedang mempelajari sesuatu adalah metode yang kerap dipakai untuk mengajar. Hampir semua mata pelajaran punya kisah yang dapat diceritakan. Namun matematika tetaplah pelajaran logika dan fakta, tidak semuanya mengandung cerita menarik. Terlebih jika diajarkan pada anak usia dini, mereka akan cepat bosan.

4. Ada banyak rumus untuk memecahkan soal sederhana


Untuk memperoleh angka 15 saja, ada banyak rumus yang bisa kamu pakai, misalnya 5x3, 10+5, atau 18-3. Maksudnya, untuk memecahkan persoalan matematika, kamu bisa memakai berbagai rumus untuk mendapatkan suatu jawaban yang sama.

Inilah yang terkadang membuat siswa kebingungan. Belum lagi ada berbagai rumus dan turunannya. Dalam suatu kondisi, kamu pasti pernah merasa kebingungan memilih rumus yang hendak kamu gunakan.

5. Tidak tahu fungsi dan korelasi satu sama lain


Tiada hari tanpa rumus, logika, dan konsep dalam matematika yang terkadang tidak memiliki keterkaitan satu topik dengan lainnya. Yang perlu kamu lakukan adalah memahami konsep, menemukan rumus yang tepat, kemudian menyelesaikan persoalan.

Pada akhirnya, meski kamu sudah benar dalam menjawab soal dan mendapat kepuasan batin, ada pertanyaan yang mungkin mengganjal di benakmu: Apakah rumus-rumus itu berguna untuk kehidupan sehari-hari? Jika iya, bagaimana penerapannya?

6. Tidak bisa dihapalkan

Hampir semua pelajaran memiliki metode pembelajaran dengan hapalan, contohnya Sejarah, Biologi, Geografi, atau Bahasa Inggris. Lain halnya dengan matematika. Meskipun kamu sudah hapal rumus-rumusnya di luar kepala, belum tentu penerapannya berjalan mulus.

Setiap hari kamu mungkin sudah latihan menggunakan berbagai jenis rumus, namun ketika ujian tiba, kamu nggak bakal menemui soal yang sama. Rumus boleh sama, tapi soalnya beda. Itulah matematika.

7. Gampang nyerah

Bagi anak-anak yang masih berusia dini, berhasil menorehkan prestasi memiliki kebahagiaan tersendiri. Mereka belum terbiasa dengan kegagalan. Ketika gagal, mereka akan gampang menyerah dan nggak akan mau mencoba lagi.

Sama halnya ketika mereka belajar matematika. Mereka akan kehilangan minat terhadap pelajaran ini ketika salah dalam menjawab soal. Oleh karenanya, sangat penting untuk memahami bahwa matematika bukan sekadar soal hitung-hitungan, tapi uji mental agar tidak gampang putus asa.

8. Terpengaruh omongan hater Matematika

Alasan utama kenapa banyak orang benci dengan matematika adalah karena mereka terpengaruh omongan orang lain. Secara tidak langsung, otakmu akan tersugesti oleh omongan negatif terhadap mata pelajaran ini.

Orangtuamu mungkin pernah bilang begini, "Ayah dulu pelajaran matematika cuma dapat nilai 5!" Sementara itu, kakakmu mengatakan," Guru matematikaku dulu killer dan pelit nilai banget." Ucapan-ucapan miring seputar matematika tersebut bakal membuatmu ikut-ikutan tidak suka kepada mata pelajaran yang satu ini.

9. Takut disalahkan jika berbuat salah

Jangan takut berbuat salah. Mungkin kamu sering mendengar ungkapan tersebut. Namun bagi anak-anak, salah tetaplah salah dan mereka bakal menganggapnya sebagai sesuatu yang serius dan kepikiran terus-menerus.

Kalau tidak diberikan pemahaman yang tepat, anak-anak akan berhenti mencoba ketika mereka berbuat salah. Mereka akan takut disalahkan ketika berbuat salah.

10. Sulit dipahami

Pemahaman konsep dasar dalam matematika sangatlah penting. Kalau kamu nggak bisa memahami konsep perkalian dasar atau perhitungan campuran, maka kamu bakal kesulitan memecahkan soal tingkat lanjut. Matematika dianggap sebagai mata pelajaran sulit salah satunya karena faktor ketidakpahaman konsep.

Brilio

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "inilah Faktanya kenapa matematika banyak di benci orang"

Post a Comment