Kepergian putri bungsu komedian Komeng, Cantika Alhayu Aldi atau yang akrab disapa Caca meninggalkan duka mendalam untuk keluarga. Meski duka menyelimuti hati Komeng, namun ia berusaha untuk tegar dan iklhas menerima kepergian Caca untuk selama-lamanya.
Melihat ketegaran Komeng, rekan kerjanya di program acara 'Indonesia Lawak Club', Maman Suherman begitu terharu. Maman pun mengungkap bangga dengan rekannya itu karena begitu tabah dan tenang menghadapi cobaan.
Pria yang menjabat Ketua Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PaSKI) Pusat, pun menuliskan ceritanya di akun instagram miliknya dilengkapi dengan foto saat Komeng duduk di samping jenazah sang buah hati.
"'Anak adalah titipan,' begitu sy mendengar satu kalimat utama dr Bang Komeng saat diwawancarai media tv seputar berpulangnya ke rahmatullah, putri tercintanya, Caca (Cantika Aldi binti Alfiansyah, 10 th), 1 dari 3 anak kembarnya," papar pria yang akrab disapa Kang Maman, Senin 29 Agustus 2016.
"Dia pun menunjuk kedua putranya, yang mendampinginya di foto bawah ini, 'Keduanya ini pun titipan Allah. Semua titipan Allah.' Rasa sedih mendalam di wajah Bang Komeng, tertutupi oleh ketabahan dan keikhlasannya."
Pernyataan Komeng yang membuat Kang Maman menangis
Menangis Mendengar Cerita Komeng
Kang Maman pun mengatakan sempat menangis saat mendengar ucapan Komeng itu. "Saya yang menyaksikan wawancara sekilas itu, tak kuasa menahan air mata. Saya pun menghubungi lelaki yang selalu memanggil saya, 'Saudaraku', 'My Brother', 'Pak Dosen' ini, via WA. Ingin rasanya memeluknya dari jauh," tuturnya,
Maman mengatakan saat berbincang lewat pesan singkat, Komeng tidak lagi membahas kepergian Caca. Melainkan membahas janji Komeng untuk Maman.
"Tak lama berselang, ia menjawab, tapi yg lebih diutamakannya, bukan seputar kepergian Caca. Tapi rencananya untuk membawakan tas yang sudah saya pesan lama pada asistennya. Tas yang sengaja ia pesankan sejak lama untuk saya: my brother," ujarnya.
Pujian pun diberikan Maman untuk Komeng, baginya sosok komedian kelahiran Jakarta, 25 Agustus 1970 itu banyak memberikannya pelajaran.
"Sungguh, saya banyak belajar tentang ketenangan, ketabahan dan keikhlasan dari sosok satu ini. Sosok yang tak pernah lepas menjalankan ibadah shalat, dan tak jarang meminta syuting Indonesia Lawak Klub distop sementara waktu, karena waktu Magrib sudah tiba. Sosok yang selama ini, diam-diam juga banyak membantu gerakan #tebarvirusliterasi , berbagi buku ke pelosok-pelosok desa terpencil," pungkasnya.
Sumber : http://www.dream.co.id/
0 Response to "Subhanallah ... Mengharuhkan Cerita Ketegaran Komeng Ditinggal Buah Hati"
Post a Comment