Bagian akarnya yang berupa rimpang bisa diolah dan dimanfaatkan hampir di semua jenis industri. Jadi jika Anda hanya memahami jahe sebagai bumbu masakan saja, rasanya Anda patut membaca banyak literatur lainnya seputar jahe. Pasalnya ia juga ternyata bermanfaat dalam dunia kecantikan dan juga kesehatan. Dengan demikian, hampir bisa dipastikan pangsa pasar jahe akan selalu ramai. Nah, artinya, nilai ekonominya tinggi dan menjanjikan jika dijadikan ladang usaha. Tertarik menanam jahe? Jika iya, mengapa tak dimulai dari pekarangan Anda saja? Cara menanam jahe cukup mudah, semua orang pasti bisa. Termasuk Anda!
Siapkan Bahan Dan Alat
Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam menanam jahe di pekarangan rumah, sebagai berikut:
Plastik polybag dengan kapasitas 5 kg sebanyak yang Anda perlukan. Kenapa kita memakai polybag? Sebab pekarangan biasanya sempit. Polybag bagus digunakan agar tanaman jahe tidak memakan banyak tempat.
Tanah subur berhumus, secukupnya.
Pupuk organik/kandang, secukupnya.
Sekam, secukupnya.
Setelah semua bahan-bahan tersedia, saatnya kita memulai proses penanaman. Adapun cara menanam jahe, langkah demi langkah, sebagai berikut:
Pertama, campurkan bahan seperti tanah berhumus, sekam dan juga pupuk kandang. Perbandingannya 3 banding 1 banding 1. Artinya jika Anda menggunakan 3 ember tanah, maka campurkanlah dengan 1 ember pupuk kandang dan 1 ember sekam.
Siapkan bibit jahe yang hendak Anda gunakan. Ambil bibit jahe dari indukan dan simpan di tempat yang lembab dan tertutup.
Setelah tumbuh tunas, ambil indukan tadi dan mulailah memotongnya menjadi bibit kecil.
Per bibit usahakan ada 2 tunas.
Setelah itu, rendam bibit di dalam laritan agrimicin 0,1% selama kurang lebih 8 jam. Setelah itu, angkat dan keringkan.
Selanjutnya, mulailah memasukkan tanah yang telah dicampur pupuk kandang dan sekam ke dalam plastik polybag. Isi hingga memenuhi ¾ kantong.
Kemudian sisiplah di dalamnya bibit jahe yang telah disediakan pada langkah kedua.
Umumnya jahe akan tumbuh setelah 3 bulan.
Nah di minggu awal penanaman bibit, jangan lupa untuk terus menyiram polybag dengan air agar medium tanam dan bibit menyatu dengan baik.
Setelah jahe tumbuh, lakukan proses pemeliharaan standar seperti pemupukan. Gunakan campuran urea dan KCl saat jahe berusia 1 bulan. Perbandingannyannya 3:4. Per polybag mendapat 1 sendok teh. Saat jahe memasuki umur 3 bulan, kurangi takaran menjadi ½ sendok teh per polybag.
Langkah pemeliharaan selanjutnya adalah tindakan preventif dan represif pada hama dan penyakit.
Gunakan pestisida dan perhatikan sistem drainase. Jangan sampai air menggenang dan menjadkan rimpang jahe busuk.
Terakhir adalah proses pemanenan. Umumnya di usia 8 bulan, jahe sudah bisa dipanen.
Cara menanam jahe di pekarangan ini terbilang mudah dan sederhana. Untuk menghemat belanja dapur, langkah ini patut dicoba. Selain menjadikan pekarangan asri,tanaman jahe juga akan menyediakan alternatif obat yang murah bagi keluarga Anda. Jadi, selamat menanam jahe ya!
Selamat Mencoba.
0 Response to "Inilah Cara Praktis Budidaya Jahe Di Pekarangan Rumah Anda"
Post a Comment